Well, judul ini adalah request dari salah satu dari curut sebut saja
namanya Ariska.Kali ini aku akan bercerita sedikit kisah bersama mereka
***
Ariska, Atun dan Nesha. Kami adalah curut. Eits.. begitulah kami
menyebutnya jika sedang meet up bertiga. Kita bukanlah geng. Cuma sebuah
sebutan aja, biar lucu (katanya). Pertama kali sebutan ini muncul adalah ketika
kami meet up di omah sambel di simpang pangkot (kawasan yang harus kamu ketahui
sebagai anak IPB). Waktu itu sesi meet up sebelum si Ariska caw ke Brebes untuk
memulai penelitian.
Sesuai judulnya, aku akan ceritakan kenapa kami disebut tahan banting wkk.
Ariska asli Madiun. Mantep nih kalo pulang kampung mintanya pecel. Pertama
kali kenal baik dan akhirnya dekat dengan ariska adalah semester 3 mungkin?.
Aku satu kelompok MPD dengannya. Kami sama-sama mahasiswa Departemen Proteksi
Tanaman. Entah apalah, waktu itu sejujurnya belum terlalu dekat. Yang jelas aku
banyak ketawa pas satu kelompok dengan Ariska karena salah satu anggota
kelompok MPD. By the way, MPD adalah singkatan dari Masa Perkenalan Departemen,
istilah untuk ospeknya jurusan kalo di IPB. Kegiatan ini sangat mendidik, jauh
dari yang negatif dari penilaian orang terhadap ospek.
Ya.. Keakraban kami lanjut hingga sekarang, Tingkat akhir. Ariska adalah
partner yang gampang kuy nya (kuy=yuk). Mungkin itulah salah satu faktor
keawetan kita haha. Ariska gampang diajak kalo keperpus, pas zaman-zamannya
rajin belajar ke perpus tiap ujian semester maupun UTS. Sekarang juga sih.
Ariska juga adalah partner belanja bulanan. Hehe. Ariska juga partner traveler.
Kami punya target harus banyak explore sebelum nikah? Iya ga ris :D. Sok-sok an
aja wacana nabungnya.
Dimana letak tahan bantingnya? Ya.. kita sama anak-anak rantau, lahir dari
keluarga sederhana yang serba Alhamdulillah. Kerasnya hidup (elah, baru juga 21
tahun) maksudnya, kerasnya kehidupan di negri rantau membuat kamu survive. Nah
kalo kayak gini omongannya udah mulai ke arah keuangan. Wkk. Kami adalah orang
yang bisa diajak susah. Udah biasa ya?. Aku yakin rata-rata mahasiswa juga
begitu. Tapi, kami juga sering hedonnya, dengan cara yang entah darimana
datangnya. Selalu ada jalan....
Kasmiatun. Uhhhh.. ini orang tahan bantingnya bukan main. Dia ga akan
cerita kesusahannya, dia ga akan semudah itu memasang ekspresi sedih kalo
kalian belum mengenalnya banget. Emang aku udah? Haha. Lebih sering menguatkan
orang.
Kalo diinget inget deket sama Atun itu diawali dengan kegiatan magang
bareng kami saat mengisi waktu liburan. Yap.. kita ga pulang kampung.
Selanjutnya dari situ kami mendaftar pada salah satu komunitas berbasis
lingkungan. Akhirnya, kami sama-sama keterima. Saat itu, komunitas tersebut
belum menjadi UKM di IPB (saat ini sudah), Indonesian Green Action Forum. Tahun
pertama di UKM itu aku ga rajin, alias ilang-ilangan. Tahun kedua, setelah
melalui diskusi akupun diamanahkan menjadi sekretaris dan Atun ketuanya wkk.
Inilah yang membuat kami dekat.
Bersama atun aku banyak belajar ikut ini itu, daftar ini itu, aktif sana sini
wkwk termasuk kalo udah ngomongin nyari job. Buat menambah pundi-pundi katanya.
Ini orang yang selalu nagih honor aku kalo habis mandu (di IPB ada
Agroedutourism. Nah aku adalah salah satu pemandu wisatanya).
Kali ini gamau banyak cerita personal, next aja tentang kami kalo lagi
bertiga.
Kami banyak maunya. Banyak mimpinya. Kami sering main bareng yang
berfaedah. Haha. Bener gasih. Ikut kegiatan dikampus maupun luar kampus. Ketemu
orang-orang baru. Itulah kebahagiaan. Kadang aku sama ariska, Kadang Atun sama
Ariska, Kadang aku sama atun, kadang bertiga. Tapi banyak juga yang ga
berfaedahnya. Suka cari diskonan, suka main game yang suka ada di plaza atau
pun Mall.
Komentar
Posting Komentar