Yap.. Bandung adalah
salah satu kota di Jawa Barat. Bandung terkenal dengan Paris Van Java. Bandung
dengan walikotanya Bapak Ridwan Kamil kini semakin luar bisa dengan taman-taman
kota dan tempat yang sangat nyaman untuk kumpul bareng teman keluarga dan
kerabat. Kalau jalan-jalan ke Bandung dipesen sama temen sih, harus lengkap
dengan wisata kulinernya. Haha. Kali ini harus bersabar dulu, may be next trip
akan paket lengkap ya ke Bandung nya (apaan coba)
(Wian, Ariska, Pram, Nesha *depan* Obi, dandy *belakang*)
Jalan jalan kali ini
masih dengan personel SNW (Sawarna no
Wacana) minus Fauzi dan Mitha, ples Ariska, pram (walau cuma ikut sesi malam)
dan Dandy. Personel tetap Wian, Theo, Obi dan aku tentunya.
Perjalanan ke Bandung
kali ini dengan konsep 2D 1N. Kami berangkat dari Dramaga tanggal 25 Maret hari
Sabtu dan pulang tengah malam pada hari Minggu. Sejujurnya saat itu keuangan
sedang tidak baik hehe, jadi ya.. jalan-jalan ini dipepet banget. Kondisi akhir
bulan pula. Keberangkatan kami adalah selepas salah satu dari kami ada yang
Wisuda (cie... bebas dari IPB dengan gelar S.Kpm, congrat Wian) dan sebelum Obi
akan UTS diawal bulan April (masih 51 hehe, kalo di IPB ini sebutan bagi
angkatan 2014), sebelum ariska berangkat penelitian ke Brebes.
Casciscus..
Rencana destinasi
recommended kalau ke Bandung adalah Maribaya, D’Pakar, T. Perahu, De’ranch,
Floating Market, Farm House dan Kawasan Asia Afrika. Banyak ya. Tapi
kenyataannya yang kami datangi dari list tersebut adalah Maribaya, Farm House,
Kawasan Asia Afrika dan Taman Begonia (diluar rencana). Suasana Weekend adalah
suasana ramai pengunjung dan suasana harga tiket berubah alias lebih mahal dari
weekdays :D :D
Meninggalkan Dramaga
sekitar pukul 2an dini hari, kami berlima menikmati sepi dan sunyinya malam.
Awalnya nih katanya berangkat jam 1, tetapi apa daya jam karet menjadi kenangan
tersendiri karena ada yang ketiduran. Sedikit membeberkan keadaan sebenarnya, cuma
aku dan Ariska yang mandi dini hari hehee *peace guys*
Seperti perjalanan
sebelumnya, lagi Google Map sangat membantu. Menikmati kemacetan dan akhirnya
sampailah kami di Taman Bunga Begonia Lembang. Destinasi pertama yang kami
diskusikan dalam mobil dengan pertimbangan harga oleh para perempuan yang kali
inii sangat perhitungan. Terimakasi Obi yang menyuarakannya wkk. Menikmati
wisata di taman Bunga ini hanya dengan Rp. 10.000 sudah sangat membahagiakan. Eits,
kala itu Theo sedikit kecewa karena ga bawa kamera kedalam. Why? Kalo bawa
kamera harus mengeluarkan budget lagi. Sabar ya. Perjalanan paket hemat ini. Jeprat
jepret sana sini kamipun lapar. Next, mencari pemadam kelaparan. Makan kali ini
ala mahasiswa yang seret haha.
Perjalanan selanjutnya
adalah menuju The lodge Maribaya. Cas cis cus. Selepas sholat kamipun
mengunjungi destinasi yang lagi hits didunia Instagram ini. Untuk sampi ke The
Lodge, pihak penyedia wisata telah menyiapkan angkot berwarna kuning cerah yang
free barulah kami membeli tiket masuk yang seharga Rp. 25.000. Wah.. sangat
ramai pengunjung. Suasananya indah, konsep back to nature yang dipadu padankan
dengan beberapa tempat spot foto hits. Jeprat jepret lagi. Lelah juga
menghadapi keramaian. Niat ingin naik sepedaan ala-ala dan ayunan ala-ala (bisa
cek google atau IG) sedikit ditahan ya ris. Wkk. Disinilah personel kami nambah
satu. Yaitu Dandy, temen Wian. Selagi Wian bincang-bincang, Aku, Ariska, Obi
dan tukang foto (haha maaf Theo maksudnya) menghibur diri dengan jepret sana
sini. Kalau kata Obi, “selagi disini kak, kita foto-foto aja”. Awalnya ga
terlalu niat hunting foto karena ngerasa kucel. But, Kamera luar biasa
meningkatkan niat yang turun. Hasil jepretan Theo Bagus.
Hari mulai senja, malam
pun menyapa. Istirahat sejenak di kawasan ITB dan sholat Magrib di masjid
Salman ITB. Selepas itu kamipun mendiskusikan kembali akan menginap dimana.
Disinilah kami mengenal Pram alias Pramesti. Seorang wanita tangguh jurusan
Teknik Mesin Dirgantara (bener ga?). Pram adalah temen ariska sewaktu SMP. Cit cat
cit cat. Singkat cerita, diskusi berakhir dengan para wanita menginap di kosan
pram (15K/malam) dan para pria ngikutin Dandy di sebuah MES. Akhirnya .. makan
lagi. Makan dikawasan ITB dengan menu ayam bakar yang super pedes. Delicious.
Setelah meletakkan barang
di kosan tempat menginap, kamipun melanjutkan malam Bandung di Jalan Asia
Afrika. Bertepatan earth hour, bertepatan malam minggu, jalanan ramai. Beberapa
jalan ada yang ditutup sehingga kami mutar-mutar dijalan. Sungguh ngantuk sih
hehe. Finally setelah mobil diparkirkan aku langsung cus kekamar mandi terdekat
untuk mencuci muka. Hmm. Sejujurnya perasaan waktu itu ga enak karena langsung
cus, ga ngomong dulu, dan membuat menunggu. Kalo kalian baca part ini. Maaf ya
(malam itupun kondisi lagi drop serba gaenak mau ngomongnya, suara sudah
berubah, hmm).
Menikmati malam di Asia
Afrika cukup menyenangkan. Dandy yang suka bercerita membangun suasana. Malam
itu.. sepertinya sangat muka bego. Yasudahlah ya.. hanya kalian yang tahu
muka-muka tak berdosa itu. Muka kobam.
***
Keesokan harinya.
Rencana hari kedua yang
terealisasi adalah Farm House Lembang. Namanya juga Farm, erat kaitannya dengan
dunia-dunian yang berbau pertanian gitu. Tempat hits di Farm House adalah Rumah
Hobitnya, dan yang membahagiakan adalah kita bisa memilih akan mendapatkan susu
atau sosis yang satu paket dnegan tiket masuknya. Tiket kami masing-masing
adalah Rp.20.000. Oiya.. cerita sebelum ke destinasi ini adalah kami para perempuan
sebelumnya sempat berkeliling ITB disaat para pria bersiap. Setelah itu
menikmati Lontong sebagai sarapan pagi. Driver menuju Farm house adalah Dandy
yang sangat kecewa karena ulah Google Map. Yohoo.. Theo mendapatkan part
istirahat mengemudi.
Tidak banyak yang kami
lakukan di Farm House. Jalan sana sini. Foto sana sini dan juga sholat
Perjalanan memecah kemacetan sebelumnya mungkin membuat kami mengoptimalkan
waktu. Seselesainya dari Farm House adalah bersiap pulang ke Dramaga dan makan.
Duhai kawan kawan sekalian, kali ini kita pun makan paket hemat. Maafkan lah.
Makan di kawasan UNPAD. Sebelum pulang kami berkenalan lagi dengan salah satu
tema Wian, namanya Bunga.
Sampai disini cerita kali
ini...
Aku sudah tak bernyawa,
menikmati tidur selama perjalanan. Kalian yang luar biasa maafkan aku
kebanyakan tidur. Terima kasih perjalanannyaaa
Komentar
Posting Komentar