Langsung ke konten utama

Drama akhir tahun di Bandung


Aku kembali bercerita tentang perjalanan. Oya, kayak nya aku bakal nge share mundur tentang beberapa perjalanan di tahun 2019. Di mulai dari yang belum lama ini,  tentang Bandungku di desember 2019. Holiday Akhir tahun. 




Ayuk liburan bareng? Bareng tulisanku wkk

27 Des 2019, 
akhirnya terealisasi juga liburan singkat satu ini, setelah sempat mendrama. Wkk. Aku berangkat bersama sohib dr jaman kuliah, nama nya Kamila dan temen baru namanya Agi. Agi adalah temen friendster mila yang kini juga menjadi temen Real life aku dan juga mila tentunya. Nih ya aku perjelas tentang drama tambahan keberangkatan, bukan hanya tentang perubahan destinasi dari yogya ke Bandung, personil, tapi juga tentang kereta yang delay. 

Kala itu kami mengatur perjalanan berangkat menggunakan kereta dari Gambir-Bandung pukul 23.30, sengaja berangkat di hari jumat tengah malam supaya bisa menikmati liburan dari pagi sabtu dan minggu malam tanpa cuti. Ternyata takdir berkata lain, tepat di malam itu terjadi musibah perkeretaapian. Lebih detil bisa di cari tahu melalui gugel wkk, keyword nya gangguan kereta 27 des 2019, insyaAllah ketemu. Jadi lah delay dan menikmati makan tengah malam karena kelaparan menunggu jadwal yang ngga jelas berangkat nya kapan. Niatnya mau beli nasi goreng, jadi nya beli nasi + ayam indomaret aja. Oiya selain makan2, kami juga menikmati malam dengan berkutek dan cerita-cerita.




Ditengah-tengah kesibukan makan, terdengarlah informasi bahwa ArgoParahyangan, kereta yang akan membawa kami ke Bandung telah tiba. Kalo ga salah sekitar pukul 1.00an baru lah kami memulai perjalanan. Oiya, aktivitas makan kami lanjutkan di dalam kereta. Waktu itu kami duduk terpisah, Mila di 4A, aku 5A dan agi 6A di EKO-3. Jangan ditanya kenapa pada pisah karena memang ingin duduk didekat jendela. Wkwk. Padahal perjalanan malam juga. Nah ini Mila baru sadar pas malam keberangkatan, padahal niatnya mau ala2 liat jalanan. Kalau aku karena memang ingin dekat dgn tempat ngecas.

Berhubung awal nya prediksi akan nyampe mendekati jam 3 pagi, kami  berencana tidur sebentar di asrama perempuan Masjid Salman ketika sampai nantinya. Nah ini, berkat relasi Mila, namanya taufik. Nanti deh sekalian diceritakan pas bagian opik masuk cerita ini. Apa mau di kata ya, sampai stasiun Bandung jam 7an pagi, kami pun langsung cus ke Hotel yang sudah dibooked. Wahhh bener2 unpredictable, sempat tertidur di kereta dan terbangun sekitar jam 3an ternyata masih di bekasi, asli sih! udah hopeless bakal mulai trip sesuai rencana. Karena delay ini, pihak KAI memberi kompensasi biscuit dan air minum untuk seluruh penumpang. Hamdalah.

Kompensasi KAI Delay


Sesampainya di hotel kami menitipkan barang di frontdesk hotel, biar pas main enteng ga bawa bawaan berat. Kenapa engga check in? Ya karena belum Jadwalnya. Sekitar pukul 8an mulai lah putar otak buat memulai perjalanan, mesti kemana dulu, karena bener2 udah jam macet kalau ke Lembang via mobil. Setelah diskusi singkat dan beberes sbntr, kami memutuskan di hari itu menggunakan ride aja, tapi.... kurang lengkap rasa nya kalau belum sarapan. Jadi lah aku dan Mila makan bubur sebrang hotel. Psst.. Bubur nya mantep loh. Btw Agi engga sarapan, dia makan biscuit hasil pemberian kereta akibat delay. Cuaca saat itu sedikit mendung, jadi nya nyaman2 aja ngeride yang kami pesan online. 

Bubur ayam mantap! 

Sesampainya di Lembang, destinasi pertama adalah The Great Asia Africa. Tepat di sebrang nya Farm House. Wisata ini termasuk baru, dan tentu saja masih ramai-ramainya pengunjung ditambah lagi weekend. Tiket masuk 50rb bisa menikmati keindahan bangunan ala2 beberapa negara asia-africa serta minuman sbagai welcome drink gitu. Di sini ada beberapa lokasi yang di buat sedemikian rupa mewakili negara korea, jepang, Thailand, India dll. Kita juga bisa menyewa kostum untuk mengabadikan moment agar lebih ciamik, nah ini dengan biaya lagi. Cuaca saat itu mendung dan turun hujan, jadinya kami tak berlama-lama karena memang sudah mengalokasikan waktu ke tempat lain nya. 












Selanjutnya, sehabis zuhur perjalanan kami lanjutkan ke tahu susu sekaligus maksi (makan siang). Serius deh, tahu nya enak. Lembut dan pas gitu. Selain makan tahu, kami memesan makan yaitu mie kocok. Jujur sih, mie kocok nya didominasi oleh micin, hampir merubah penilaian ku untuk tidak makan ini lagi. Yah karena saat itu lapar tetep aja habis.

Mie Kocok

Setelah dari maksi kami lanjut ke the Ranch. Disini lebih ke menikmati alam, duduk2 sambil ngobrol. Oh iya, the ranch ini terkenal dengan wisata berkudanya. Kebanyakan wisatawan yang kami temui adalah paket liburan keluarga. Bahagia rasanya melihat para orang tua, kakak adik bermain bersama. Disini aku membayangkan, suatu saat mau liburan keluarga semacam ini juga hehe. Efek udah lama jarang main sama orang rumah. 

Tidak lama dari the Ranch kami berdiskusi singkat, langsung balik turun atau mampir farm house. Mungkin sebelumnya kalian yang pernah baca blog aku tentang Bandung, aku sudah pernah menceritakan tentang farm house ini. Hasil diskusi mengantarkan kami balik lagi ke farm house. Sesampainya disana suasana menjelang malam. Kabut sudah turun, tidak hanya memberi kesan sejuk tapi memang mulai dingin. Ya sepertinya butuh kehangatan. hehe. 

Satu hari ini kami mabuk susu, karena di farm house minum susu lagi setelah sebelumnya minum susu di the ranch. Seperti biasa cekrak cekrek mengabadikan moment. Tidak banyak yang berubah dari farm house sejak terakhir kali kesini. Tapi perubahan itu ada. Apa ya? Oh iya lokasi diatas, disana dekorasi tempat makan nya berubah.



Malam pun tiba, kami pun bergegas kembali dengan memesan gojek haha. Di pertengahan jalan Mila sempat agak takut dengan driver nya karena sepertinya ada yang aneh. Syukurnya aman terkendali. Lelah mulai terasa ketika menghempaskan tubuh dikasur berukuran king size. Haha. Kami bertiga menginap di satu kamar. Cukuplah ya. 

Malam itu taufik alias opik mengajak kami makan malam di tempat hits dibandung. Kalau kalian bukan gugel, bagi yang belum pernah nih, namanya caringin tilu. Tempat nya seperti bukit bintang, indah pokonya. Hits pula. Namun apa daya karena kupikir itu akan larut malam baliknya, aku merasa lebih baik tidur tiduran wkwk. Anak gadis ga baik pulang malam haha Alibi bermalas malasan. 

Keesokan hari nya.... 

28 Des 2019
Hari ini kami kembali bersiap. Drama pagi di mulai dari bangun agak kesiangan, ngantri mandi dan aksi bebersih sepatu. Jadwal period kami berbarengan, ya sudah. Semua menikmati mimpi. Hal yang paling aku ingat adalah adegan membangunkan Mila. 

"Mila... Ayo bangun, mau makan bubur ayam ga? "

Cukup dengan kalimat itu , tidak butuh tenaga banyak. Mila pun bangkit. Berbeda dengan agi yang sibuk membersihkan sepatu putih biar mentereng kembali. Udah tau kesiangan ya sempet-sempatnya Mila ikut ikutan Agi catokan. Padahal pake kerudung pun. Skip. 

Ketika sudah ready, kami pun langsung menyambangi kosan Maya. Personil tambahan untuk hari ini. Di kosan Maya kami membicarakan sedikit tentang destinasi hari ini dan langsung bergerak menuju kawasan Braga dilanjutkan Asia Africa. 

Menyenangkan berjalan disekitar braga dan Asia Africa, suasana jalanan masih dengan penataan jaman dulu ditambah dengan beberapa gedung yang menambah kesan kota tua. Tidak lupa kami mengabadikan moment dibeberapa sudut menarik. Ohiya, kami juga mengunjungi Museum Asia Africa. 
Begitu banyak hal yang menarik dan informatif yang disajikan mengenai konferensi Asia Africa, apa lagi kita sebagai wisatawan juga diajak tour memasuki Hall yang dulu nya digunakan untuk konferensi. Super!







Selepasnya dari museum kami membeli jajanan dan menyantapnya di alun alun kota bandung. Duduk di rumput sintetik hijau ditengah keramaian masyarakat Bandung.



Menjelang siang hari kami melanjutkan destinasi menuju Sky Garden wkwk. Niat utama adalah ke rooftop nya, ke taman bunga matahari. Tapi apadaya, ternyata tidak berjodoh bung. Bunga matahari nya baru saja dipangkas dan dalam masa perawatan. Tentu saja kami pun tidak ingin berlama-lama disana, perut sudah demo menagih haknya. 

Chingu cafe. Adalah lokasi yang kami pilih untuk makan. Kalo memperhatikan peta ya, perjalanan ini bolak balik, dari bawah lalu ke atas dan ke bawah lagi. Chingu cafe merupakan cafe dengan menu makanan Korea dan design yang juga Korea banget. Hal itu tentu saja tergambar dari namanya "chingu" yang dalam bahasa Korea berarti teman. Setelah sebelumnya kami me ngantri untuk dapat meja, baru lah pemesanan makanan dilakukan via website. Pelayanan disini memuaskan, makanan yang kami pesan tidak mmembutuhkan waktu lama untuk terhidang.

Kami mengajak opik bergabung makan bersama kami di Chingu cafe. Bertambah satu personel lagi tentu obrolan makin seru. Ditambah dengan kisah dibalik diretasnya akun IG Maya.

By the way sesuai janji diawal, aku akan perkenalkan singkat tentang opik. Siapa opik? Ia adalah seseorang yang menggaungkan perjalanan dengan tagline "Mr opik jalan-jalan". Eh.. belum menjawab ini mah. Opik adalah mahasiswa sekolah bisnis&manajemen ITB. Berawal dari WA group pejuang beasiswa lanjut menjadi teman Real Life Mila dan teman temannya Mila termasuk aku. Luar biasa memang Mila ni.

Sore menjelang malam, opik mengajak kami ke salah satu kuliner yaitu "sekoteng" selepas tour ITB dan sholat di masjid Salman. Eits.. sebelum ke sekoteng, hasil comot dari Masjid Salman, personil tambah kembali. Namanya Darish, temennya opik. Mereka berdua orang yang menyenangkan, apalagi pas mendengar ungkapan persahabatan dari Darish ketika Opik mentrakrir kami sekoteng.

"Wah..makasih loh,mantap"

Menurutku ini menarik, disaat orang pada umumnya akan beradegan saling tidak enak, tapi ini to the point. Beda aja.



Darish-Aku-Mila-Maya-Agi-Opik


Penilaian terhadap sekoteng nya Memang benar sangat memanjakan lidah. parah sih, kalo ke Bandung mesti kesini. Gokilnya, pedagang sekoteng memiliki WA group untuk melayani para pecintanya. Isi group tentu saja pemberitahuan mengenai bukan tidak nya warung.

Demi keberlanjutan silaturahmi tidak lupa kami semua saling follow IG, begitulah baiknya haha. 

Finally, perjalanan kami di Bandung ditutup dengan say "see you" distasiun Bandung. Perjalanan menjelang penutup tahun yang indah. Bandung menjadi kota yang akan kami kunjungi kembali suatu saat nanti.




Alhamdulillah kami sampai digambir sekitar jam 2 pagi. Aku langsung menuju kosan karena harus masuk kerja keesokan hari nya. Sementara Mila dan Agi, menunggu KRL pagi untuk kembali. 

Note: ada perasaan takut bagiku ketika gojek gambir-cilandak dini hari. But, terlalui... hehe jangan2 lagi deh.
*foto lainnya diupdate menyusul. 

See you untuk cerita selanjutnya...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Latsarku

Latsar alias pelatihan dasar adalah kegiatan pertama yang paling ku tunggu-tunggu setelah diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), habis itu ya langaskara trus TC (untuk dua ini mungkin akan kuceritakan nanti setelah melewati kegiatannya dan semoga ingat buat share ceritanya juga). Sebenarnya sih, latsar ini tuh syarat untuk diangkat jadi PNS, jadi kami para CPNS harus lulus dulu nih dalam pelatihan ini. Pokoknya kegiatannya itu kaya akan ilmu buat 'ningkatin kompetensi kami para CPNS, latsar juga dikenal dengan sebutan prajabatan. Oiya, kali ini aku lebih ke bercerita pengalaman selama latsar ya, jadi ga akan cerita detail ilmu yang aku dapatin. 

Behind The Scene "(un)officially Sarjana Pertanian"

 (un)officially SP 3 Januari 2018, ± 16.00 WIB @Ruang Sidang Komisi Proteksi Tanaman IPB. Setelah melalui proses menuju sarjana yang begitu menguras tenaga, pikiran, hati dan kantong :D akhirnya title Sarjana Pertanian pun secara (un)officially tercapai sudah. Nesha Priga Hasanah, S.P Alhamdulillah!! Aku terhitung lulus menjadi Sarjana Pertanian di IPB selama 45 bulan alias 4 setengah tahun alias di semester 9. “Lama juga ya nes? Kenapa sih nes? Susah nya dimana? Kapan Seminar? Udah sidang belum?   wisuda?” Hmm.. banyak sih yang berfikiran semacam itu, banyak juga yang dengan ringannya menanyakan pertanyaan-pertanyaan nan menyayat hati *eaaa lebay doang ini* bukan menanyakan kabar. Tau ga disini rasanya gimana? Duh.. senyumin aja. “mohon doanya ya”, “Rabu wisuda kok” (fyi: di IPB jadwal wisuda memang selalu hari Rabu”, Nah ini... jawaban andalan penguatan diri.   harusnya bisa tepat waktu 4 tahun ya nes?. Oke bukan tepat waktu but waktu yang tepat (pembelaan).

My Graduation Day! part 1

Terjawab sudah pertanyaan kapan yang satu ini. Yap, “kapan wisuda?” Setelah beberapa kali melewati rabu, finally its my turn! I get my wednesday for my bachelor graduation J . fyi : graduation day in IPB is alway on wednesday.