Langsung ke konten utama

Aku Mu lasi




Gejolak jiwa yang terekspresi
Bisa bahagia atau sebaliknya
Tentu bermuara pada satu persepsi
Tidak untuk keduanya

Entah berakumulasi, 
sengaja mengakumulasi 
atau terakumulasi dengan sendirinya
Tentang himpunan, kumpulan, timbunan emosi yang bisa terungkap atau meledak pada waktu tak terdeteksi

***

Aku terdiam menikmati adegan romantis  tepat di arah jam 12 pintu kedatangan bandara setempat. Seorang gadis kecil berlari menuju sang ayah lalu memeluknya erat. Sangat erat. Aku bisa mengartikan akumulasi perasaan keduanya. Ada rindu yang sedang meledaknya tanpa perduli keramaian yang ada. Dari kejauhan ku melihat sepasang bola mata yang mulai membasah,  anak sungai kecil mengalir berantakan pada permukaan pipinya. Untung saja kugunakan kacamata,  jadi aku bisa merekam momen itu dengan jelas, tentu dengan mata minus ku ini.

Ahhh.. Aku sudah tidak tahan melihatnya lalu aku pun beranjak sambil meraih telepon genggam ku yang berdering.

" sayang, berbalik lah " suara diseberang sana terasa nyata.

Sudah kuduga,  suara yang sudah lama tak kudengar selalu mampu membuat jantung ku berdegup kencang. Suami ku kembali. Seperti putri manis tadi,  aku spontan mendekapnya penuh kehangatan. Lebih tepatnya penuh kedinginan karena aku yang dihangatkan. Maklum sudah larut malam dan aku kedinginan. Lupa membawa jaket atau semacamnya.

Dalam dekapan itu aku memejamkan mata lalu lirih ku katakan

"Ku merindukanmu, just stay in my life forever."

***

*flashback*

Sementara di ujung jalan, perlahan ku meminta supir taksi menurunkan kecepatan. Sepasang muda-mudi dibahu jalan tampak kusut. Awalnya aku ingin turun membantu apakah mobil mereka mogok atau semacamnya. Semakin mendekati posisi mereka,  aku pun melihat linangan air mata yang amat derasnya pada seorang pria.

Sayup aku mendengar..
" Aku udah ga sanggup, sudahlah... "
Dari gerakan bibir wanitanya, kata itu terucapkan berulang.

Lalu aku kembali fokus ke jalanan, meminta supir taksi menormalkan kembali kecepatannya. Pasca melewati drama kehidupan tadi aku terdiam.

"Kenapa sang pria menangis?  Lalu wanita nya berkata seperti itu? " Mencoba berfikir jauh menganalisis. Fikiran kupun terhenti seketika,

"Mba.. Yang kayak tadi udah biasa saya liat,  udah khatam. Tempat yang mba dudukin mungkin udah banyak yang nangis disitu. Ada yang sekedar naik taksi saya buat nangis"

Waduh.. Akupun semakin kaget.

"Tenang...  " Bapak separuh baya bernama Salman yang menjadi driver taksi kali ini melanjutkan ceritanya.

"Bapak sebenarnya beberapa kali pernah dicurhatin penumpang,  kalau yang tadi bisa jadi cowoknya cinta banget tapi wanitanya udah ga sanggup jalani karena satu lain hal. Cowoknya mungkin terlalu menyesal karena melakukan kesalahan jadinya kebawa emosi nangis,  karena cewenya udah nyerah,  ga mau lanjutin lagi. keliatan kan mba tadi cewenya tegar banget,  atau nih mba cewenya yang selingkuh hehehe..."

"Lah kok pak? " aku justru penasaran pada potongan jawaban terakhir.

"Jadi gini mba,  semua masalah akan jadi besar kalau terakumulasi,  semua emosi akan memuncak kalau udah terhimpun dan ketimbun lama,  semua akan meledak sejadi-jadinya tanpa ada toleransi"

Aku pun jadi memikirkan kutipan itu.  Tanpa perduli keinginan tahuan ku akan potongan jawaban terakhir.  Mungkin memang benar adanya,  kalau suatu hal masih bisa dibicarakan dengan jujur hati ke hati dan memang perlu disampaikan lalu sampaikanlah. Kalau memang tidak disampaikan, bisa jadi suatu saat nanti akan terkumpul menjadi bom waktu. 

"Coba deh mba,  kalau yang mereka ributin satu masalah aja,  akan lebih mudah terselesaikan,  lebih mudah saling mengerti. Jadi saya fikir,  itu mengakar pada satu hal merembet rembet dah,  di keluarin semuanya,  mengalah pun udah ga ada artinya lagi"

Aku tak tahu jelas sebenarnya apa yang terjadi pada pasangan tadi. Kesedihan dimata pria lah yang paling membekas dalam ingatanku. Yang kulihat adalah ketulusan.

" Mendewasalah bersama ketika nanti mba sudah punya pasangan,  landasin semuanya ke gusti Allah, kalau saya fikir, Allah baik banget ketemuin saya sama istri, walau berat banget waktu itu mba. Saya minta ke Allah terus, saya ikhtiar kan juga,  kuncinya iman,  percayakan ke Allah di jalan Nya.
Tapi mungkin istri saya lebih beruntung,  karena saya kan cakep gini mba"

Hahahaha

Aku pun terbahak. Cerita Bapaknya memang belum sempat berakhir,  tapi aku sangat senang mendengarkan pandangan yang jujur dan aku tak pernah menyangka akan mendapatkan supir taksi seorang Pak Salman.

***

Skenario Tuhan tidak ada yang tahu,  aku bertemu kamu,  aku menaiki taksi Pak Salman,  aku melihat drama hidup di perjalanan dan kisah romantis di bandara pun atas kehendak Nya.

"Destiny is something we’ve invented because we can’t stand the fact that everything that happens is accidental.” -sleepless in Seattle-















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Latsarku ~ part 2

Yuk mari kita lanjut cerita sebelumnya~ Bahkan sampai berganti tahun dan berganti nama Badan yang akhirnya misah dari Kementerian Pertanian menjadi Badan Karantina Indonesia baru muncul moodnya buat publish ini. Draftnya sih udah membusuk dari agustus tahun lalu guyssss wkk 😂 *** Ciawi Masih dihari yang sama dari cerita sebelumnya, 7 Nov 2022. Setelah bertransaksi paket dengan Anggi, Anggi pun menanyakan apakah aku udah registrasi ulang latsar apa belum. Jadi tuh, kami mesti registrasi ulang dulu dengan membawa persyaratan yang diminta di tiap Mess masing-masing. Saat itu aku memang belum registrasi. Aku berencana ingin registrasi bareng Winda kan, jadi aku memilih tetep nunggu Winda yang masih otewe. Oiya, aku juga nitip beli obat ke Winda kan buat Zara, jadi ya biar nanti Winda ada barengan juga. aku bersama zara selfie :p Suasana disekitar Mess saat itu masih asing bagiku, ngga jauh dari kamarku sudah ada beberapa orang yang mengelompok saling bercanda gurau. Karena aku masih baru ...

My Graduation Day! part 1

Terjawab sudah pertanyaan kapan yang satu ini. Yap, “kapan wisuda?” Setelah beberapa kali melewati rabu, finally its my turn! I get my wednesday for my bachelor graduation J . fyi : graduation day in IPB is alway on wednesday.

Cerita Latsarku

Latsar alias pelatihan dasar adalah kegiatan pertama yang paling ku tunggu-tunggu setelah diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), habis itu ya langaskara trus TC (untuk dua ini mungkin akan kuceritakan nanti setelah melewati kegiatannya dan semoga ingat buat share ceritanya juga). Sebenarnya sih, latsar ini tuh syarat untuk diangkat jadi PNS, jadi kami para CPNS harus lulus dulu nih dalam pelatihan ini. Pokoknya kegiatannya itu kaya akan ilmu buat 'ningkatin kompetensi kami para CPNS, latsar juga dikenal dengan sebutan prajabatan. Oiya, kali ini aku lebih ke bercerita pengalaman selama latsar ya, jadi ga akan cerita detail ilmu yang aku dapatin.