Langsung ke konten utama

Mengenalmu, Bunga


Source:  pinterest. 


Ada memori yang ingin kukenang selalu dalam hidupku,  bahkan ingin kubagi kepada siapapun yang kutemui, kujadikan memori indah pula yang akan kuceritakan kepada anak cucuku kelak.

Tentang Bunga yang kukenal. Kali ini ku memintamu untuk membayangkan bunga kesukaan mu tepat dihadapanmu. Apa yang kau rasakan ketika melihat nya bermekaran?  Apa kau lihat Ia dengan indahnya memamerkan mahkota kebanggaan?. Ah.. Kalau kamu bukan penyuka bunga,  gantikan saja bunga dengan sesuatu yang kamu suka.
Bagaimana?  Sudahkah kamu jawab pertanyaan ku tadi?  Ku anggap saja sudah,  karena perasaan bahagia mu telah sampai pada barisan kata yang kutulis saat ini.

Kini giliranku. Aku ingin menceritakan tentang bunga yang kukenal. Bunga yang kukenal ini adalah bunga yang tak biasa. Kalau kamu tak sanggup membacanya,  sudahi saja,  aku takut tidak bisa tanggung jawab dengan perasaan yang ikut mengalir nantinya. Karena cukup Bunga ini milikku.

Kala itu,  seorang sahabat mengajakku untuk menemuinya. Lalu, Akupun mengiyakan. Sesampainya aku disuatu tempat yang lumayan jauh,  mataku benar-benar dimanjakan oleh keindahan warna-warni yang sekaligus mendamaikan hati. Ia adalah Bunga yang ingin kuceritakan.

Diperjalanan pulang,  aku memeluknya erat dikedua lenganku. Tidak satu ataupun dua tangkai,  tidak hanya satu atau dua jenis, dan tentu saja ada berbagai warna. Perasaan bahagia ku mengenal Bunga kala itu menghilangkan rasa pegal ku yang juga memangku nya. Hehe. Aku berbohong kepada sahabatku itu bahwa aku sebenarnya sudah merasakan pegal sejak di tengah perjalanan. Ya...  Aku bahagia bersama Bunga.

Aku tidak tahu bagaimana kalian menyukai Bunga. Mungkin bagi kalian yang memiliki perasaan biasa saja terhadapnya,  ku harap perasaan yang coba kutuangkan tersampaikan dengan baik.

Bunga. Memang benar didalam dirinya tersimpan sejuta perasaan. Bisa suka maupun duka. Ada rasa dan tentu saja cinta.

Sesampainya sahabat ku dan aku ke suatu tempat dimana Bunga akan di rangkai, sudah ada beberapa sahabat lainnya yang sudah menanti kan kehadiran Bunga..

Malam itu. Kami tidak tahu harus merangkai nya seperti apa. Bermodalkan ilmu seadanya dan kreatifitas tanpa  batas. Mulai lah jari jemari kami dilembutkan agar Bunga yang kami rangkai akan semakin memesona. Lelucon antar satu dua orang bahkan lebih saling di lemparkan. Mata sayu yang menahan kantuk tak henti-henti terus diajak kompromi. Bahkan untuk pertama kalinya kami bermalam menanti pagi bersama. Inikah Bunga yang kumaksud?

Sabar.
Aku masih belum selesai.

Kali pertama aku benar-benar merasa mengenal Bunga, ingin selalu merawatnya dengan sepenuh hati adalah Bunga yang ingin kusebut sedari awal.

Setelah beberapa kali aku mengingat kejadian yang tidak sepenuhnya kurasakan disitulah aku benar-benar mengenal Bunga.

Waktu itu, sahabatku mengalami kemalangan. Ia tak sengaja menghilangkan motor yang Ia pinjam. Lalu? Apakah Ia bersedih?  Tentu dan sangat.  Hubungannya dengan bunga?

Melalui Bunga,  kejadian tersebut bukan lah suatu kenangan kelam, justru sangat indah. Sahabatku itu mengatakan "Nes.. lewat kejadian ini, aku tahu siapa yang benar-benar peduli".

Syukurlah, bunga yang sempat kupeluk erat telah sampai kepada hati yang berbahagia.  Bunga yang kami rangkai bersama malam itu adalah pengobat lara,  kami menjualnya demi meringankan beban sahabat. Iya,  mungkin hasil yang kami dapat tidak seberapa. Tapi itulah arti sahabat yang sempat terekam dalam memoriku.

Ya.. Ia adalah Bunga yang kutemui yang ingin kukenal kan padamu. Rasa persahabatan dan cinta yang tak ternilai harganya.

Percayalah dibalik kesulitan selalu ada kemudahan. Nikmati saja prosesnya. Genggam erat sahabat mu dalam suka dan duka.


ps. Based on true story

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Latsarku ~ part 2

Yuk mari kita lanjut cerita sebelumnya~ Bahkan sampai berganti tahun dan berganti nama Badan yang akhirnya misah dari Kementerian Pertanian menjadi Badan Karantina Indonesia baru muncul moodnya buat publish ini. Draftnya sih udah membusuk dari agustus tahun lalu guyssss wkk 😂 *** Ciawi Masih dihari yang sama dari cerita sebelumnya, 7 Nov 2022. Setelah bertransaksi paket dengan Anggi, Anggi pun menanyakan apakah aku udah registrasi ulang latsar apa belum. Jadi tuh, kami mesti registrasi ulang dulu dengan membawa persyaratan yang diminta di tiap Mess masing-masing. Saat itu aku memang belum registrasi. Aku berencana ingin registrasi bareng Winda kan, jadi aku memilih tetep nunggu Winda yang masih otewe. Oiya, aku juga nitip beli obat ke Winda kan buat Zara, jadi ya biar nanti Winda ada barengan juga. aku bersama zara selfie :p Suasana disekitar Mess saat itu masih asing bagiku, ngga jauh dari kamarku sudah ada beberapa orang yang mengelompok saling bercanda gurau. Karena aku masih baru ...

My Graduation Day! part 1

Terjawab sudah pertanyaan kapan yang satu ini. Yap, “kapan wisuda?” Setelah beberapa kali melewati rabu, finally its my turn! I get my wednesday for my bachelor graduation J . fyi : graduation day in IPB is alway on wednesday.

Behind The Scene "(un)officially Sarjana Pertanian"

 (un)officially SP 3 Januari 2018, ± 16.00 WIB @Ruang Sidang Komisi Proteksi Tanaman IPB. Setelah melalui proses menuju sarjana yang begitu menguras tenaga, pikiran, hati dan kantong :D akhirnya title Sarjana Pertanian pun secara (un)officially tercapai sudah. Nesha Priga Hasanah, S.P Alhamdulillah!! Aku terhitung lulus menjadi Sarjana Pertanian di IPB selama 45 bulan alias 4 setengah tahun alias di semester 9. “Lama juga ya nes? Kenapa sih nes? Susah nya dimana? Kapan Seminar? Udah sidang belum?   wisuda?” Hmm.. banyak sih yang berfikiran semacam itu, banyak juga yang dengan ringannya menanyakan pertanyaan-pertanyaan nan menyayat hati *eaaa lebay doang ini* bukan menanyakan kabar. Tau ga disini rasanya gimana? Duh.. senyumin aja. “mohon doanya ya”, “Rabu wisuda kok” (fyi: di IPB jadwal wisuda memang selalu hari Rabu”, Nah ini... jawaban andalan penguatan diri.   harusnya bisa tepat waktu 4 tahun ya nes?. Oke bukan tepat waktu but waktu yang tepat (pem...