.. masih terekam dengan indah perjalanan di penghujung minggu, menuju puncak papandayan. Pendakian pertama untuk kami para pemula*.
Finally one of my bucket list ketika masih mahasiswa resmi dicoret, hehe, meskipun baru tercapai ketika alumni. Aku pribadi sudah dari dulu memimpikan keindahan alam di puncak gunung, terutama sunrise. Keinginan ini bukan tanpa sebab. Aku memiliki seorang teman perempuan yang memiliki hobby mendaki gunung, namanya Dian, teman sekamar waktu masa asrama. Dian memiliki daftar gunung yang ingin Ia taklukan, tepat di tempel dilemari dekat tempat tidur. Aku masih ingat, Ia menuliskannya dikarton kuning menggunakan spidol. Beberapa sudah dicoret dan ada yang belum dicoret. Kalian tau? Gunung tertinggi di Jawa? Yap.. Gunung Semeru. Dian sudah menginjakkan kakinya disana. Satu lagi yang membuat aku terkagum dengan kisah pendakiannya adalah petir.
(Mungkin kalian bisa membaca nya lebih lengkap disini http://dianpermatasr.blogspot.com/2016/06/cahaya-yang-tak-dirindukan.html)
Back to my story.
Tak indah rasanya kalo suatu perjalanan itu ga ada dramanya. Jadi ceritanya gunung papandayan adalah solusi yang muncul di konferensi kursi malas (lokasi di lab Pengendalian Hayati) setelah diskusi panas penuh khayalan. Awalnya tujuan pendakian adalah Gn. Gede. Banyak yang khawatir dan mengundang ragu keberangkatan ini, karena memang di awal bulan desember sering turun hujan. Intinya kondisi awal itu semua personil mantap dengan niat tetap mendaki dibekali dengan restu orang tau, kamipun tetap ingin merealisasikannya.
Sebagai pemula olahraga itu dibutuhkan. Olahraga kecil-kecilan dilakukan oleh aku dan atun cuma berlangsung dua hari aja, naik-turun di node PTN dari lantai 1-4, sementra Bg rom dan kak timtim only one day. Oiya, sebelum lanjut cerita, aku akan memperkenalkan satu persatu my team di drama ini.
Om Rom alias Bg Rom |
Kas ucul alias Kasmiatun |
Kak Timtim alias Kak Fatimah |
Mimin alias Yasmin |
Kak iqbal |
Kak Luna |
Dani |
lanjuttt..
Terkait izin, Atun sempat cerita, awalnya Ia sempat ga diizinkan tapi hasil lobby ortu, restu pun diraih. Aku baru izin seminggu sebelum keberangkatan, Alhamdulillah restu ortu didapat dengan mudah, karena aku sendiri kalo ngomong ke ortu sing penting meyakinkan wkk. Nah semakin mendekati hari H, tepat H-2 ditanggal 5 desember izin mendaki Kak timtim resmi dicabut oleh ibunda tercinta. Wahhh sempatlah tim ini terguncang sodara-sodara. Cerita menyapa ujung minggu di puncak gunung hampir menjadi wacana akhir tahun. Kalo diinget sekarang bersyukur banget izin kak timtim dicabut dan beralih ke Gn. Papandayan, karena ya begitu deh wkk. Selalu ada hikmah yang bisa diambil.
*obrolan singkat kala itu*
*obrolan singkat kala itu*
5 Desember 2018
"Jadi nih kita ke gunung Gede?"
"Oh iya, perlengkapan nginap udah semua kan?"
"Aku jadinya nggak bisa ikut. Soalnya nggak diizinin sama keluarga. Cuaca sekarang juga lagi nggak nentu. Khawatir kalo ada apa-apa di sana"
"Yaah gimana dong, udah bayar tiket, nyewa tenda, udah disiapin semua"
"Kalau mau berangkat, kalian aja yang berangkat. Aku nggak usah ikut nggak apa ya"
"Ya gue sih gimana pendapat yang lain aja. Apa tetep berangkat atau kalau nggak yaudah batalin aja."
"Kalau aku sih, mau kemanapun yang penting satu tim. Nggak masalah kalo nggak jadi ke sana."
"Yaudah, kalo gitu berarti kita batalin ke gunung Gede."
"Trus selanjutnya jadi liburan kemana kita?" "Pantai aja deh pantai, ke Tanjung Lesung! Atau kalo nggak Green Canyon gimana?" "Tanjung Lesung boleh tuh. Kita ke sana aja yuk!"
"Kalau gue mah setuju-setuju aja."
"Eeh atau kalo nggak kita ke Papandayan gimana? Itu jalurnya aman si buat naik."
"Wah boleh tuh. Kita ke sana aja yuk. Biar beneran kesampean naik gunung."
7 Desember 2018
Semangat mendaki gunung sudah mendekati titik temu. Persiapan seadanya, karena pengalihan lokasi pendakian mengubah planning yang awalnya nginep digunung menjadi hiking, sehingga ga perlu pake carrier, tenda, sleeping bag, dll. E.. carrier tetep perlu deng, keperluan foto-foto ceunah.
fyi. Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Papandayan | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2665 m (8743 ft)[1] |
Geografi | |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Keberangkatan direncanakan sekitar pukul 10 malam menuju Garut.
Kami berangkat menggunakan mobil pribadi Kak Luna (thx a lot). Setelah pulang dari lab jam 7 malam, aku langsung siap-siap dari nol. haha. Di perjalanan menuju ceri* mart (lokasi: Bateng) baru sadar belum makan malam, jadilah aku beli makan dulu. Setelah menjemput aku dan atun di lokasi tersebut, selanjutnya adalah menjemput Dani. Sebelumnya kak timtim dan kk Iqbal sudah kumpul duluan di kos kak Luna. Penjemputan selanjutnya adalah mimin di stasiun. Oiya, mimin adalah the last anggota yang direkrut di detik-detik terakhir. Setelah menjemput mimin barulah Bg Rom.
Kondisi awal dalam mobil.
baris pertama: Kak Iqbal disebelah Kak Luna
baris kedua: Mimin, Bg Rom, aku
baris ketiga: Dani, Kk timtim, Kas Ucul
8 Desember 2018
Perjalanan malam memang luar biasa gelapnya. Kak Luna menjadi kapten yang menyisiri jalanan malam sampai akhirnya digantikan kak Iqbal ketika sudah memasuki tol. Sebelum melanjutkan perjalanan sampai ke Garut, kami sempat istirahat sebentar di rest area sampai pukul 4 pagi.
Kala itu kami sampai tepat di gerbang gunung Papandayan sekitar pukul setengah 7 pagi. Memang, kami melewatkan momen emas melihat sunrise, tapi itu bukanlah hal yang mengecewakan. Kalopun sampai dilokasi itu lebih cepat, cuaca pagi sedikit kabut. Ya.. sangat bersyukur dengan aroma pagi di kaki gunung, mendamaikan.
Langkah pertama, sangat pasti dan ringan. Sesekali mampir untuk mendokumentasikan beberapa gambar. Perjalanan terasa sangat menyegarkan. Hawa pagi yang katanya berasa di musim dingin gitu, karena setiap helaan nafas seperti mengeluarkan asap (?). Pengunjung kala itu lumayan rame, ada yang baru turun dan tidak sedikit juga yang baru naik sama seperti kami.
tulisan ini masih akan disambung...
Komentar
Posting Komentar