Langsung ke konten utama

Teguhkan Hatiku diatas Agama-Mu

Bismillah.. Assalamualaikum semua :)

Sahabatku seperjuangan..
Sahabatku yang dipertemukan di jalan Nya..
Sahabatku yang aku sayangi..
Izinkan tulisan ini untuk kita saling  mengingatkan..
tulisan yang meski bukan aku yang menulisnya..
semoga kita selalu diberi keridhoan dan keberkahan Nya

AKU MALU DIPANGGIL AKTIVIS!!!
Aku malu saat kau memanggilku dengan sebutan “Aktivis” karena bisa jadi amal baik mu lebih banyak daripada amalku.
Aku malu saat kau memanggilku dengan sebutan itu, karena bisa jadi keikhlasanmu lebih mendalam daripada diriku.
Aku malu, sangaaat malu saat kau memanggilku dengan sebutan "Aktivis" yang hebat, karena bisa jadi
kedudukan engkau lebih mulia di hadapan Allah. Siapa yang tahu tentang hati ini? Bukankah yang mengetahui hanyalah diri sendiri dan Allah semata?
Aku sungguh-sungguh sangat malu kawan, engkau memanggilku dengan sebutan “aktivis” ketika bacaan Qur’an ku masih terbata-bata dan belum baik. Apalagi dengan hafalan Qur’an ku?
Tahsin saja aku masih menunda-nunda. Apalagi untuk tingkat
Tahfizh?
Aku merasa tidak pantas kawan, ketika engkau menyebutku dengan sebutan “aktivis” yang sering pulang larut malam karena banyak agenda dakwah disana-sini. Hingga tak jarang aku membiarkan MUSHAF itu hanya bergeletakan di atas mejaku. Atau bahkan hanya ku simpan di dalam tas ku
tanpa sesekali ku membacanya.
Aku tak kuasa menahan air mata ini kawan, engkau memanggilku dengan sebutan “aktivis” ketika lalaiku membuat kalian merasa terzolimi.
Lalai ketika tidak bisa menjalankan amanah di tempat tinggal bersama lmu, atau lalai ketika tidak memerhatikan hubungan ukhuwah antara kita.
Ya, karena aku terlalu sibuk dengan agenda-agenda dakwah ku di
luar sana.
Aku merasa diri ini tak pantas, engkau memanggilku dengan sebutan “aktivis” ketika kehidupanku mulai tak seimbang antara kegiatan organisasi dan akademik. Padahal engkau selalu memerhatikanku.
Tapi sepertinya aku bersikap acuh tak acuh hingga penyesalan itu kian datang. Dan berujung dengan keputusasaan.
Aku merasa malu sekali kawan, engkau memanggilku dengan sebutan “aktivis” yang pandai MENJAGA HATI. Padahal bisa jadi ketika aku bertemu dengan kawan perjuangan LAWAN JENIS disana, hatiku terpaut tak menentu dan mengotori jalan ke-ikhlasan cintaku kepada-Nya.
Bisa jadi engkau lebih
pandai menjaga hatimu dari pada aku yang berbalut dalam organisasi dakwah ini.
Bisa jadi ini hanya
topeng semata untuk menutupi BUSUKnya hatiku di hadapan mereka yang tak tahu.
Aku sungguh sangat sedih kawan, engkau memanggilku dengan sebutan “aktivis hebat”, padahal bisa jadi engkau lebih hebat mengatur waktu dan amalan YAUMIYAHmu dibanding dengan diriku.
Sudah cukup kawan, jangan panggil aku dengan sebutan “itu” lagi, jika aku hanya berlindung diri dalam kegiatan dakwah tanpa membenahi diri menjadi lebih baik.
Sungguh…
Ini bukanlah dakwah,Ketika amal yaumiyah mu terlalu berserakan di jalan. HANCUR berkeping-keping.
Ini bukan dakwah Ketika BACAAN Qur’an-mu tak sampai satu juz perharinya dan engkau menggantinya dengan hanya berkumpul-kumpul saja tanpa arti. Atau kegiatan lainya
yang sia-sia.
Ini bukan dakwah!!!
Ketika engkau tak mau
memperbaiki bacaan Qur’an mu dan menambah Hafalan Qur’an mu dengan alasan berjuta-juta kesibukanmu.
Ini bukan dakwah, Ketika amanah di dalam
tempat tinggalmu terus kau lalaikan dengan alasan sering pulang larut malam karena RAPAT disana-sini. Apa artinya bersinar di luar namun redup di dalam?
Ini bukan dakwah . . .
Ketika engkau tak peduli dengan kondisi KESEHATAN dan AKADEMIKmu sendiri. Padahal saudara-saudaramu sudah
sering mengingatkanmu.
Hingga kau menyesal nanti. Dan terkadang menyusahkan saudara-
saudaramu.
Ini bukan dakwah!!!
Ketika HIJAB HATImu sudah sangat terkoyak, bahkan tak jarang kau sering mengotori hatimu melalui cara berKOMUNIKASI yang tak wajar dengan kawan LAWAN JENISmu.
Atau bisa jadi membuat-buat alasan untuk koordinasi kegiatan dakwah.
Ini bukan dakwah, Ketika lingkungan sekitarmu tak kau pedulikan, bahkan SENYUManmu
terhadap saudaramu engkau lupakan
“Yaa Muqollibal Qulub, Tsabbit QOLBI ‘Ala Diinik”
"Wahai Zat yang membolak-baikan Hati,
teguhkan hatiku di atas agama-Mu”
Wallahul musta'an..
Trimakasih telah menjadi pengingat saat lalai membelegu diri..
Ukhtiikum fisabilillah,
dari aktivis, teman, saudara seperjuanganmu . . .

Tulisan ini saya salin dari salah satu akun disebuah sosial media. Syukran Katsiran untuk yang udah nulis ini .. Barakallah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Latsarku ~ part 2

Yuk mari kita lanjut cerita sebelumnya~ Bahkan sampai berganti tahun dan berganti nama Badan yang akhirnya misah dari Kementerian Pertanian menjadi Badan Karantina Indonesia baru muncul moodnya buat publish ini. Draftnya sih udah membusuk dari agustus tahun lalu guyssss wkk 😂 *** Ciawi Masih dihari yang sama dari cerita sebelumnya, 7 Nov 2022. Setelah bertransaksi paket dengan Anggi, Anggi pun menanyakan apakah aku udah registrasi ulang latsar apa belum. Jadi tuh, kami mesti registrasi ulang dulu dengan membawa persyaratan yang diminta di tiap Mess masing-masing. Saat itu aku memang belum registrasi. Aku berencana ingin registrasi bareng Winda kan, jadi aku memilih tetep nunggu Winda yang masih otewe. Oiya, aku juga nitip beli obat ke Winda kan buat Zara, jadi ya biar nanti Winda ada barengan juga. aku bersama zara selfie :p Suasana disekitar Mess saat itu masih asing bagiku, ngga jauh dari kamarku sudah ada beberapa orang yang mengelompok saling bercanda gurau. Karena aku masih baru ...

My Graduation Day! part 1

Terjawab sudah pertanyaan kapan yang satu ini. Yap, “kapan wisuda?” Setelah beberapa kali melewati rabu, finally its my turn! I get my wednesday for my bachelor graduation J . fyi : graduation day in IPB is alway on wednesday.

Cerita Latsarku

Latsar alias pelatihan dasar adalah kegiatan pertama yang paling ku tunggu-tunggu setelah diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), habis itu ya langaskara trus TC (untuk dua ini mungkin akan kuceritakan nanti setelah melewati kegiatannya dan semoga ingat buat share ceritanya juga). Sebenarnya sih, latsar ini tuh syarat untuk diangkat jadi PNS, jadi kami para CPNS harus lulus dulu nih dalam pelatihan ini. Pokoknya kegiatannya itu kaya akan ilmu buat 'ningkatin kompetensi kami para CPNS, latsar juga dikenal dengan sebutan prajabatan. Oiya, kali ini aku lebih ke bercerita pengalaman selama latsar ya, jadi ga akan cerita detail ilmu yang aku dapatin.